Saat kita menatap sebuah jalan hidup, raut jauh memandang tongkak mata menatap setiap sudut yang ingin di banggakan. Namun bukan hanya sesaat kita terlahir untuk dunia, akan tetapi kita terlahir bagaikan embun yang akan lenyap ketika mentari telah menyayat dan bergantikan sinarnya menjadi sang surya. Maka ingatlah engkau akan apa yang telah tersedia untuk semua yang ada di hadapanmu saat ini adalah lebih membahagiakan dari pada sesuatu yang kau banggakan.
Jika kau ingat bunda hati adalah ketulusan dan tulisan hidup adalah keiklasan dengan ketenangan maka kau akan merasakan apa yang seharusnya engkau rasakan untuk sesuatu yang sebenarnya membahagiakan. Entah itu di jalanmu atau mungkin diantara kehidupanmu dan kehidupan sekelilingmu.
Bukan hanya kita memandang sebelah mata akan harta dan tahta, namun ingat hartamu adalah hatimu dan tahtamu adalah kebahagiaan hidupmu.
Itulah semua apa yang seharusnya ada dalam setiap hela nafas kita, namun apa daya..entah apa yang kita lakukan hanya beralaskan bagaimana kita di banggakan tanpa memandang bagaimana kita membanggakan. Seperti halnya dalam cinta hati kehidupan adam dan hawa saat ini, mereka tak bisa melihat mana yang seharusnya mereka teladani dari pada apa yang seharusnya mereka torehkan untuk apa yang seharusnya ingin mereka dapat dalam permasalahan cinta duniawi masa kini. Mereka enggan mengungkapkan bahasa hati, namun mereka lebih mementingkan bahasa kehausan duniawi. seperti halnya suatu kalimat..APA yang sekarang mereka miliki sudah selayaknya mereka dapatkan kenikmatan yang mereka ingini.
Berfikirlah.....
kita bukan hanya makhluk yang haus akan cinta dan gemerlapnya dunia, namun kita adalah manusia yang ingin mencinta dan dicinta...
berfikirlah...
kita bukan hanya hewan yang mendapat sebutan manusia atas cinta, namun kita adalah makhluk yang mengatasnamakan cinta itulah manusia...
jika kau seperti itu, Kau akan bahagia...kau tak akan pernah meneteskan air mata atas apa yang kau benci..namun kau akan meneteskan air mata atas apa yang kau cintai dalam hati.
Kita sering di butakan atas nama cinta adalah kesejatian kisah romeo yang mengagungkan sang juliet..kita terlalu munafik untuk mengungkapkan bahwa si tejo lebih pantas bersanding dengan surti yang tak pernah tau gemerlap dan kenikmatan bercinta padahal kau menginginkannya. apa kau sebut itu adalah pantas untuk hatimu dan apa kau sebut kau itu layak mendapat julukan manusia yang seharusnya mencinta dan dicinta?
luapkan emosimu dengan semua yang ingin kau rasa menjadi sebuah ketenangan dengan apa yang kau jalani hingga terbawa sebuah kebahagiaan di dalamnya..Jangan pernah takut untuk mengatakan tidak jikalau kau tak menginginkannya..dan jangan lah membayangkan kalau air itu berasal dari mata air namun berfikirlah bahwa air berasal dari apa yang kau sebut itu air hingga kau bisa menjadikan sesuatu yang berharga dalam cinta, kehidupan dan keindahan..hingga keyakinan ada dalam lubuk hatimu..kau tahu ALL is Well
BY : Sigit Triyoko
Tim AMCC Universitas Amikom Yogyakarta Raih Medali Emas Pada Kompetisi
Inovasi Teknologi Tingkat Internasional di Singapore
-
Singapore, 17 November 2019, lebih dari 100 tim dari 10 negara berkumpul di
Nanyang Technological University of Singapore untuk mengikuti Final AIGC
(Adv...
0 komentar:
Posting Komentar